Judul: Winter
Penulis: Marissa Meyer
Penerjemah: Yudith Listiandri
Penyunting: Selsa Chintya
Proofreader: Titish A.K.
Desaim sampul: @hanheebin
Penerbit: Spring
Blurb:
Putri Winter dikagumi oleh penduduk Bulan karena kebaikan hatinya. Meskipun ada luka di wajahnya, banyak orang Bulan yang mengatakan bahwa Sang Putri lebih cantik daripada Ratu Levana.
Iri dengan Sang Putri yang dianggapnya lemah dan gila, Levana memerintahkan Jacin Clay, pengawalnya, untuk mengawasi Winter agar tidak mempermalukan sang Ratu dan kerajaannya. Namun Winter menyukai Jacin, hal itu justru membuatnya semakin terlihat lemah.
Hanya saja, Winter tidak selemah yang Levana kira. Bersama dengan Cinder, Sang Mekanik, dan para sekutunya, mereka bahkan mungkin bisa membangkitkan sebuah revolusi dan memenangkan perang yang sudah berkecamuk terlalu lama.
Dapatkah Cinder, Scarlet, Cress, dan Winter mengalahkan Levana dan mendapatkan kebahagiaan mereka selamanya?
HALO SEMUAA! Selamat datang di review Winter dengan spoiler! Buat yang belum baca, lebih baik kalian PERGI DARI SINI. Saya enggak mau keseruan kalian pas baca Winter berkurang.
Tapi, kalau kalian pengin baca review ini sebelum baca Winter, ya.. terserah kalian, sih. Mungkin kalian mengidap penyakit Bulan.
Mending, kalian baca review Winter tanpa spoiler di sini: http://expellianmus.blogspot.co.id/2016/10/the-lunar-chronicles-4-winter-marissa.html
Nah, okok, mari kita bahas bukunya!
Pertama, saya mau bahas karakter-karakternya dulu.
Winter! AAHH, saya suka Winter. Walaupun dia emang kadang-kadang annoying karena penyakitnya, tapi saya tetep suka. Enggak tahu kenapa. Yaa, sebenernya, saya masih lebih suka Cinder, sih. Tapi saya juga suka terharu ngelihat Winter.
Maksud saya, pas dia masih kecil, dia udah membuat keputusan besar untuk enggak ngegunain anugerahnya. Yah, itu kan bukan keputusan yang gampang. Dan dia sanggup menerima dampaknya.
Terus dia juga baik banget! Dan yang paling penting, saya kadang suka kalau dia lagi ngelantur gitu. Ngingetin saya sama Luna Lovegood hehe. Walaupun tentu aja, Winter lebih gila.
Terus ada Jacin Clay! Temen Winter dari kecil yang dalam cerita ini jadi pengawalnya. Saya sebenernya biasa aja sama Jacin-Winter. Tapi yang bikin saya suka kejang-kejang itu sikap Jacin. OMIGOD I LOVE JACIN CLAY.
Yah, oke, dia emang kadang berlebihan dan terlalu protektif, tapi saya tetap suka. Yayy!
Terus hmm, Scarlet dan Wolf!
Saya emang sebelum-sebelumnya enggak terlalu suka Scarlet karena dia sangat keras kepala dan mengingatkan saya dengan Clary di The Mortal Instruments (iya, saya enggak terlalu suka Clary wkwk). Tapi entah kenapa, entah apa yang berubah, Scarlet jadi enggak terlalu menyebalkan di sini.
Mungkin karena di sini, Scarlet banyak muncul sama Winter. Dan karena Winter itu butuh seseorang yang tegas kalau lagi kambuh, Scarlet jadi kelihatan tegas dan baik dan yah begitu wkwk. Pokoknya, saya enggak terlalu sebel sama Scarlet di sini.
Dan Wolf. OMIGOD. Saya inget saya tergila-gila sama Wolf pas baca Scarlet. Tapi sejak Cress dan Winter, saya enggak terlalu gimanaa gitu sama Wolf. Soalnya, sejak dia berpisah sama Scarlet, dia jadi agak menye-menye dan pikirannya Scarlet melulu.
Rasanya pengin nabok kepala Wolf terus teriak, "WOI MISI LEBIH PENTING WOIII!" lol.
Tapi jujur, saya SEBEL BANGET SAMA LEVANA waktu dia ngubah Wolf jadi mutan. Jadi monster serigala apalah. Sial banget enggak sih?!
Wolfku yang ganteng....
Tapi ya, dia tetep Wolf. Pas ngelihat Scarlet, naluri melindunginya keluar. Menurut saya itu cukup manis.
Terus..
*tarik napas*
*buang*
CRESS DAN KAPTEN THORNEE!!!
Yaampun, ini masih favorit sepanjang masa! Mereka itu SO ADORABLE!
Walaupun sempet, agak di awal sampai pertengahan, hubungan mereka itu... bikin greget lah. Soalnya Cress kayak malu-malu gitu, dan Throne yakin dia enggak baik buat Cress.
BLA BLA BLA BLA BLA!
Saya sebel banget pas Thorne dikendaliin orang Bulan dan nyium dia terus bilang cinta. Itu EW banget. Kasihan Cress : ( Tapi yah, akhirnya mereka bareng juga kok.
Dan oh ya, gimana Kapten Thorne berusaha buat jadi orang yang layak untuk Cress itu sangat... AHHH : """"
Terus, tentu aja...
CINDER-KAI!
Kai masih adorable dan charming dengan caranya sendiri. Dan Cinder juga masih keren seperti di buku-buku sebelumnya! Dan saya suka hubungan mereka walaupun mereka teknisnya tidak berhubungan (?)
Setelah Cinder menang dan jadi Ratu, tentu aja mereka sadar, mereka punya tanggung jawab yang lebih besar. Jadi pemimpin di dua planet yang berbeda. Dan di akhir buku, kita enggak tahu nasib mereka gimana.
Saya sih, nyaranin mereka LDR aja.
LOL.
Ok, walaupun begitu, saya tetep suka. Karena kesannya, mereka emang bakal bersatu... suatu hari nanti. Dan walaupun saya setengah mati pengin tahu ceritanya kayak gimana, saya tetep puas kok.
Terus IKOO!
Ah, Iko makin slay di sini. Dan saya agak nge-ship dia sama Kinney. Tahu kan, penjaga yang jadi pengawalnya Cinder di akhir-akhir? Mereka bakal lucu banget enggak sih, kalau pacaran? HAHAHAHA.
Okeoke, sekarang mari kita bahas alurnya.
Alurnya keren banget. Ceritanya menarik. Saya enggak bisa berhenti baca. Jadi, walaupun buku ini tebal, saya enggak kerasa udah selesai aja. Dan saya puas banget!
Saya senang Levana sudah mati dan tiada HAHAHA. Walaupun saya enggak habis pikir sama Cinder Di detik-detik terakhir dia mau menang, dia percaya aja gitu Levana MENYERAH?!
Tapi ya udahlah, yang penting Cinder menang yay. Walaupun dia nyaris mati. Lagi. Dan lagi. Dan.. lagi.
Saya juga suka retelling Snow White-nya! Di sini, emang si Winter rada-rada lolot sih. Masa dia percaya Jacin tiba-tiba nongol, terus pergi, dan nitipin permen ke nenek-nenek?
Winter, kayaknya kamu harus banyak belajar dari Siti Nurbaya.
Tapi yah, kita enggak bisa sepenuhnya nyalahin Winter juga. Soalnya dia kan emang sering berhalusinasi dan kadang, susah ngebedain mana yang ilusi, mana yang nyata.
Terus ending-nya. Hmm, saya senang semuanya baik-baik aja. Walaupun saya setuju sama yang bilang, kayaknya lebih nendang kalau ada yang mati dari krunya Cinder itu.
Bukan, bukannya saya dendam kesumat apa gimana. Tapi, kan, kayaknya enggak mungkin banget enggak ada yang mati setelah berbagai macam rintangan (?). Dan akhirnya, mereka bahagia selamanya itu, emang kurang masuk akal sih. TAPI saya suka. Kenapa? Soalnya, menurut saya, itu yang khas dari cerita-cerita princess, dan itu menguatkan bau-bau retelling di serial ini.
Oke, mungkin itu dulu buat sekarang. Kalau ada yang mau bahas soal The Lunar Chronicles sama saya, ayo sini ngobrol-ngorbol! Sosial media saya ada di sebelah kanan/bawah blog (tergantung lihatnya dari laptop/hp).
The Lunar Chronicles adalah pengalaman yang menyenangkan ^^ saya enggak nyesel ngeluarin uang buat beli empat-empatnya sekaligus hehe.
Terakhir, saya kasih 5 dari 5 bintang buat Winter dan apelnya.
0 komentar:
Post a Comment